ada rindu yang berbalut dusta di sini di hati ini
mendustakan fitrah yang seharusnya berujung kepada keberkahan dan kehalalan,
namun rindu ini tidak bertuan kepada yang tepat...
meski sama merindu, tak layak jua merindu
aku tak layak dirindui
dia pun tak layak dirindui
tak hendak memacu kehendak
dengan egois yang tercipta
apalah daya
selagi masih mampu untuk mencintai kebenaran
selagi mampu untuk menjalani kelurusan dan kesucian "cara"
meski harus berdarah mata ini menangis
menahan rindu yang tak kunjung usai
menahan airmata yang tak berhak keluar
karena lagi-lagi kita tak tahu apa rahasia takdir Ilahi
indah dimata manusia, tak selamanya indah dalam pandangan Tuhan
Ia lebih mengenal daripada diri kita sendiri
Ia lebih tahu ciptaannya daripada makhluknya
walau kelak kita tak menyatu dalam kehalalan
yang aku tahu, kita harus mencoba mencari jalan yang terang
jalan yang tak semua orang mau dan mampu
bercontoh kepada Rasulullah
bercermin kepada sahabat
cukuplah dosa menggunung, tak hendak menambah yang baru...
takutlah dengan umur yang sangat rahasia endingnya
tak ingin saling menjatuhkan ke dalamnya jurang
ke dalam kegelapan hati
ke dalam kenistaan dosa
dan terhalangnya doa
selamanya.....
Allah itu adil
karena Rindu kita tak selamanya berkah, tapi cara kita yang akan memperbaiki semuanya menjadi buah keberkahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar